Apa Itu Miskomunikasi? Hindari Kesalahan Data Perusahaan!

Apa Itu Miskomunikasi? Hindari Kesalahan Data Perusahaan!

apa itu miskomunikasi

Apa itu miskomunikasi? Teruntuk Anda yang telah lama berkecimpung dalam dunia kerja, organisasi, maupun komunitas agaknya sudah tidak asing lagi dengan kosakata tersebut. Istilah tersebut seringkali digunakan sebagai alasan jika terjadi kesalahpahaman antara dua pihak.

Artikel ini akan memberikan pembahasan yang lengkap terkait miskomunikasi, mulai dari pengertiannya, penyebabnya, hingga cara menghindari miskomunikasi data. Nah, Anda telah datang pada tulisan yang tepat, bukan? Simak dan pelajari di bawah ini!

Apa Itu Miskomunikasi?

Jika Anda menerawang secara sekilas kata tersebut, kira-kira dari manakah asal bahasanya? Apakah Prancis? Atau malah Jerman? Atau jangan-jangan Afrika? Yap, benar, kosakata tersebut diserap dengan teknik adaptasi dari bahasa Inggris ke bahasa Tanah Pertiwi, Indonesia.

apa itu miskomunikasi

“Namun, dalam bahasa Inggris, kata aslinya apa, sih?” Pada bahasa Inggris, diksi tersebut bertuliskan “miscommunication”. Nah, cukup sekian penjelasan tentang asal-muasal katanya, mari masuk lebih dalam lagi tentang miskomunikasi.

Mengacu kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, miskomunikasi artinya adalah “salah paham”. Singkatnya, miskomunikasi adalah kondisi simpang-siur ketika pengiriman informasi yang dikirimkan dan diterima oleh dua orang sehingga mengakibatkan perbedaan pemahaman.

Anggaplah tokoh A meminta tokoh B untuk melakukan pekerjaan X. Akan tetapi, yang ditangkap oleh tokoh B adalah ia diminta menyelesaikan pekerjaan Y. Hal ini dapat disebut sebagai miskomunikasi dan disebabkan oleh beberapa faktor.

Apakah miskomunikasi data yang terjadi di perusahaan adalah hal yang sama? Jawabannya singkat dan sederhana: sama. Miskomunikasi yang terjadi baik dalam suatu perusahaan maupun organisasi adalah hal yang sama.

Hanya saja, salah satu bentuk miskomunikasi yang sering terjadi di suatu perusahaan adalah terkait data. Contoh miskomunikasi data adalah kesalahan input atau output data. Hal ini tentu dapat berakibat fatal bukan? Oleh karena itu, pahami sebab-sebab terjadinya miskomunikasi berikut agar dapat menghindarinya!

Apa Itu Miskomunikasi: Sebab-Musabab Terjadinya

Terjadinya miskomunikasi tentu tidak serta-merta terjadi begitu saja tanpa sebab, sebagaimana asap tidak timbul jika tidak ada api. Meski memang kejadiannya berlangsung secara mendadak dan mengagetkan, akan tetapi, proses terbentuknya bencana ini tentu terjadi sebelumnya. Berikut adalah beberapa sebab yang mengakibatkan miskomunikasi:

Overload Information

Penyebab pertama adalah kelebihan informasi. Seseorang yang sedang menangkap informasi ternyata menerima informasi dalam jumlah super signifikan. Akibatnya, otak mencoba untuk memproses semua informasi tersebut.

Terkadang, terdapat informasi-informasi kunci yang justru tertinggal akibat timbunan informasi lainnya. Sebagai contoh, ketika seorang atasan memberi instruksi kepada bawahannya untuk memindahkan barang dari kapal ke gudang. Atasan tersebut memberi perintah sembari bercerita tentang kondisi kapal yang kacau balau maupun harga barang yang sedang turun.

Alhasil, pikiran pembaca yang berusaha mengambil dan memfasilitasi semua informasi tadi justru selip. Pikirannya justru menangkap bahwa barang-barang dari kapal tersebut harus dipindahkan ke truk! Hasilnya? Sudah pasti, kacau.

Asumsi Belaka

apa itu miskomunikasi

Penyebab miskomunikasi kedua yang akan kami jelaskan di artikel berjudul “Apa Itu Miskomunikasi? Hindari Kesalahan Data Perusahaan” ini adalah asumsi. Saya sendiri pernah mengalami jenis miskomunikasi ini tatkala mengemban suatu amanah di organisasi.

Oleh karena saya memiliki pengalaman dalam bidang ini, tampaknya Anda akan lebih tertarik untuk mengetahuinya ketimbang contoh template. Singkat cerita saat itu saya diamanahi untuk menghubungi pembicara suatu seminar. Berdasarkan hasil rapat saya seharusnya menghubungi pembicara A.

Akan tetapi saya ragu akibat lupa, apakah sejatinya pembicara A atau B? Kendati demikian, saya justru langsung menghubungi pembicara B! Alhasil seluruh acara kacau balau. Hal ini juga salah saya lantaran tidak bertanya terlebih dahulu ketika bimbang dan langsung mengambil keputusan.

Contoh di atas dapat dijadikan pelajaran agar tidak bertindak berdasarkan asumsi saja. Kondisi demikian dapat saja terjadi dalam lingkup organisasi hingga perusahaan sekalipun. Hati-hati!

Kalimat Multi-Tafsir

Perkataan dengan makna multi-tafsir juga kerap kali menjadi biang kerok terjadinya miskomunikasi. Hal ini karena biasanya makna yang diinterpretasikan oleh si penerima informasi berbeda dengan makna asli yang ingin disampaikan pemberi informasi.

Meski sekilas terlihat sepele, namun realitanya hal ini sering terjadi di lapangan. Terlebih dalam suatu lingkungan kerja, gaya bahasa setiap orang tentu berbeda-beda, bukan? Terdapat orang dengan gaya bahasa to the point, bertele-tele, bahkan nyastra untuk menyampaikan maksudnya!

Latar Belakang Pembicaraan/Konteks

Keempat, pemberi maupun penerima informasi harus saling memahami konteks pembicaraan mereka mengarah ke mana. Dalam perusahaan misalnya, sebuah pesan haruslah jelas mulai dari apa, mengapa, bagaimana, kapan, hingga di mana.

Konteks ini akan memudahkan baik pemberi atau penerima pesan untuk menyampaikan dan memahami maksudnya. Bayangkan jika seorang bos sedang memberi instruksi terkait proyek X kepada bawahannya, akan tetapi bawahannya justru memikirkan proyek Y!

Kurangnya Kemampuan Penggunaan Bahasa

Faktor kelima ini agaknya perlu perhatian khusus. Karena nyatanya dalam kehidupan ini, ada orang-orang yang memang tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan bahasa secara baik. Dalam kondisi ini, kita tidak dapat menyalahkan orang tersebut.

Jika Anda kebetulan berhadapan dengan orang yang memiliki kondisi seperti ini baik sebagai bawahan atau atasan, sifat pengertian sangatlah diperlukan. Disarankan pula untuk menggunakan media tulis sebagai platform penyampaian informasi. Dengan tertulisnya instruksi atau informasi, kemungkinan terjadinya miskomunikasi akan berkurang.

Apa Itu Miskomunikasi: Cara Menghindari Miskomunikasi

Usai memahami apa itu miskomunikasi dan sebab-musababnya, Anda perlu untuk mengetahui bagaimana cara mencegahnya, berikut penjelasannya!

Hapus Ragumu!

Jika Anda mendapati keraguan usai menerima informasi, tanyakan! Hal ini akan menghapus rasa bimbang tersebut berikut mendapatkan informasi yang pasti dan tentunya menghilangkan kesempatan bagi miskomunikasi untuk merusak.

Tanyakan kepada atasan atau siapapun yang memberi informasi terkait kejelasannya. Nantinya Anda juga akan dipermudah untuk mengambil sebuah tindakan atau keputusan jika berpedoman pada informasi yang jelas.

Perjelas Kualitas Komunikasi

Selain “manusianya”, terkadang miskomunikasi dapat pula disebabkan oleh faktor eksternal seperti alat komunikasi. Sebagai contoh, penyampaian informasi via telepon atau platform online meeting terkadang terkendala gangguan suara sehingga terdengar tidak jernih.

Gangguan suara semacam ini tentu saja membuat penerima pesan tidak dapat mendengar informasi secara jelas dan utuh. Sehingga meningkatkan kemungkinan miskomunikasi, bukan? Hal yang sama juga dapat terjadi jika informasi yang ingin disampaikan diberikan melalui video. Kualitas video yang buruk maupun hal-hal lain dapat merusak keutuhan maksud yang ingin diberikan.

Selain faktor eksternal, tentu saja faktor “manusia” juga perlu diperhatikan. Gunakan bahasa yang jelas, tidak bertele-tele, to the point, dan mengandung konteks lengkap terkait suatu informasi. Bayangkan jika ketika Anda hendak menyampaikan informasi tentang A saja, tapi Anda justru menjelaskan mulai dari A-Z, membingungkan, bukan?

Terakhir, jika berhadapan dengan orang yang kurang dapat mencerna informasi dalam waktu singkat, gunakan media tulis untuk menghantarkan informasi tersebut.

Pay Attention!

apa itu miskomunikasi

Apa itu miskomunikasi? Salah paham. Bagaimana salah satu cara untuk menghindari hal tersebut? Pay attention! Cara ketiga ini terdengar simpel dan sederhana tapi efektif. Dalam bekerja ataupun melakukan hal apapun di dunia ini, Anda dituntut untuk memberikan 100% kesungguhan padanya.

Implementasi dari 100% kesungguhan adalah memberi fokus penuh pada suatu hal yang sedang dikerjakan. Dalam konteks ini, ketika Anda sedang menerima informasi, Anda harus memperhatikan secara menyeluruh dan terfokus informasi apa yang disajikan tersebut.

Dengan melakukan hal ini, Anda akan memiliki pengetahuan menyeluruh tentang instruksi, larangan, atau apapun hal yang disebutkan dalam informasi tersebut. Singkatnya, efek yang dihasilkan adalah miskomunikasi hilang, pekerjaan tenang.

Apa Itu Miskomunikasi: Akhir Kata

Dalam sebuah perusahaan, terjadinya miskomunikasi adalah satu dari sekian banyak hal yang “tak termaafkan”. Hal ini karena efek domino yang ditimbulkan dapat memicu serangkaian akibat yang fatal.

Terlebih jika miskomunikasi tersebut terjadi berkaitan dengan data perusahaan. Entah itu masalah input atau output data yang tidak sesuai. Atau bisa jadi masalah tersebut muncul terkait absensi karyawan yang tidak jelas alurnya atau bahkan jeleknya sistem pembayaran gaji karyawan.

Hal-hal semacam ini tentu akan merongrong perusahaan Anda dari dalam, atau dengan kata lain, secara internal. Anda tentunya tidak ingin kredibilitas perusahaan menjadi rendah, bukan? Atau direndahkan dengan cemoohan “struktur organisasinya kok buruk banget, sih?”.

Tenang, Sevenpion menghadirkan bagi Anda solusi paling jitu, yakni sistem HR yang mumpuni! Anda sangat disarankan untuk menggunakan sistem HR ini. Mengapa? sistem ini dapat dicustom sesuai keinginan Anda! Selain itu, sistem HR ini menghadirkan banyak fitur, mulai dari data karyawan, sistem pembayaran, sistem presensi, hingga kontrak kerja!

Tunggu apalagi? Konsultasikan kebutuhan Anda untuk mencegah terjadi miskomunikasi data di perusahaan Anda. Hubungi kami sekarang disini atau tekan banner dibawah ini!

banner-promosi-jasa-pembuatan-website-custom-sevenpion

Tentang penulis : Nur Umar Akashi

Seorang mahasiswa yang memiliki ketertarikan lebih dalam bidang kepenulisan, jurnalistik, dan marketing via tulisan. Dapat menulis dalam tentang berbagai bidang, mulai dari teknologi hingga sastra.

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *